Asma (Sumber: nivashare.blogspot.com) |
Apa
yang dimaksud dengan asma?
Asma berasal dari kata “asthma” yang diambil dari bahasa
Yunani yang berarti “sulit bernapas”. Asma merupakan jenis penyakit gangguan pernapasan, khususnya pada paru-paru. Penyakit asma terjadi
pada setiap kelompok usia, artinya tidak memandang usia tua atau muda dan dapat disebabkan oleh
berbagai faktor lingkungan serta gaya hidup tertentu. Asma banyak ditemukan di
negara maju, terutama yang tingkat polusi udaranya tinggi baik dari asap
kendaraan maupun debu padang pasir.
Penyebab asma
Hingga saat
ini, para ahli masih meneliti penyebab pasti
timbulnya asma. Namun, terdapat beberapa kesimpulan yang menunjukkan bahwa pemicu gejala penyakit asma, di antaranya sebagai berikut.
- Kelelahan pikiran atau gangguan emosi.
- Kelelahan jasmani.
- Perubahan lingkungan, misalnya cuaca, kelembapan, temperatur, asap (terutama rokok), dan bau-bauan yang merangsang.
- Infeksi saluran napas, terutama penyakit influenza tertentu.
- Reaksi alergi dari bahan yang terhirup atau dimakan.
Di samping itu, faktor penyebab dan
pemicu asma lainnya antara lain debu rumah dengan tungaunya, bulu binatang, asap obat
nyamuk, dan lain-lain. Ada anggapan
bahwa asma bisa diturunkan, meski ada pula pihak yang menyangkalnya. Jika
salah satu atau kedua orang tua, kakek, atau nenek menderita penyakit asma maka anak berpotensi mengidap asma. Asma juga bisa dialami oleh beberapa wanita di masa siklus menstruasi.
Gejala asma
Serangan asma ditandai dengan beberapa
gejala atau tanda. Berikut beberapa tanda atau gejala serangan asma.
- Pernapasan berbunyi (wheezing/mengi/bengek), terutama saat mengeluarkan napas (exhalation). Namun, tidak semua orang yang pernapasannya berbunyi (wheezing) dikatakan pengidap penyakit asma.
- Adanya sesak nafas sebagai akibat penyempitan saluran bronki (bronchiale).
- Batuk berkepanjangan di waktu malam hari atau cuaca dingin.
- Penderita merasakan dadanya sempit.
- Tidak dapat berbicara karena kesulitannya dalam mengatur pernafasan akibat serangan asma yang hebat
- Gejala awal bisa berupa rasa gatal di rongga dada atau leher.
- Selama serangan asma, rasa kecemasan yang berlebihan dari penderita dapat memperburuk keadaannya. Sebagai reaksi terhadap kecemasan, penderita juga akan mengeluarkan banyak keringat.
Stadium penyakit asma
Terdapat beberapa stadium atau tingkatan serangan
asma.
- Intermitten. Pada stadium ini, gangguan asma sering muncul tanpa menunjukkan adanya gejala. Munculnya kurang dari satu kali dalam seminggu dan gejala pada waktu malam hari kurang dari dua kali dalam sebulan.
- Persisten ringan. Stadium ini ditandai dengan munculnya gejala asma lebih dari satu kali dalam seminggu dan serangannya bisa mengganggu aktifitas.
- Persisten sedang. Pada stadium ini, gejala penyakit asma terjadi setiap hari dan sudah sangat mengganggu aktifitas. Gejalanya muncul dua kali dalam seminggu dan gejala penyakit asma pada malam hari muncul dua kali atau lebih dalam seminggu.
- Persisten berat. Stadium di mana asma terjadi secara terus-menerus dan fungsi faal paru sangat menurun.
Penanganan
asma pada jamaah haji
Mitra haji dan umrah, langkah tepat yang dapat dilakukan
untuk menghindari serangan asma adalah menjauhi faktor penyebab atau pemicu
serangan asma. Umumnya, setiap penderita memiliki ciri khas tersendiri terhadap
hal-hal yang menjadi pemicu serangan asmanya. Jadi, jamaah haji perlu mengenali
faktor-faktor yang biasa memicu kambuhnya asma yang dideritanya (lihat kembali
poin penyebab asma).
Bagaimana jika asma menyerang saat di
tanah suci?
Sambil menunggu bantuan medis, jamaah penderita asma (dibantu jamaah lainnya)
bisa melakukan langkah-langkah berikut.
- Cari tempat yang nyaman untuk beristirahat. Jika perlu, mintalah bantuan rekan sesama jamaah haji untuk membantu mendapatkan tempat tersebut. Carilah tempat yang memiliki banyak udara segar atau sirkulasi udara yang baik.
- Posisi terbaik saat beristirahat adalah duduk tegak menghadap ke bagian sandaran kursi. Kemudian letakkan kedua tangan yang terlipat agar bertumpu di sandaran kursi.
- Umumnya, kondisi penderita asma berat merasa panik dan membuat keluarga atau orang lain di sekitarnya juga menjadi bingung atau panik. Oleh sebab itu, penting bagi orang yang mendampingi penderita bisa bersikap bijak sehingga bisa menenangkan si penderita. Kondisi panik dan tegang justru bisa memperburuk asma.
- Santaikan pikiran dan lakukan senam pernapasan ringan. Usahakan menarik napas panjang, menahan, dan mengeluarkannya secara perlahan. Di awal biasanya akan terasa sangat sulit, tetapi lama-kelamaan bisa meringankan kondisi sesak.
- Jika disebabkan kelelahan, sebaiknya jamaah haji penderita asma beristirahat hingga gangguan asmanya reda. Untuk membantu memulihkan stamina, penderita bisa mengonsumsi madu alami dan habbatussaudah.
- Jika disebabkan udara dingin, gunakan syal dan baju tebal. Minum-minuman hangat yang bisa membantu menghangatkan tubuh sekaligus meringankan sesak napas, misalnya jahe.
- Untuk melegakan pernapasan, selain dengan perpasan juga bisa dengan menghirup uap atsiri yang melegakan. Secara alami bisa menghirup uap minyak kayu putih atau mint. Jika sangat terpaksa, bisa menggunakan obat asma semprot atau hisap. Untuk pengobatan dengan obat-obatak kimia, konsultasikan dengan dokter pendamping.
Nah, mitra haji dan umrah. Demikianlah
sekilas pengenalan tentang asma dan cara menanggulanginya. Semoga informasi ini
bermanfaat bagi jamaah haji agar bisa beribadah dengan nyaman di tanah suci,
terutama bagi jamaah haji yang mengidap asma. (Jng/RA)