Heat stroke (medicalnoise.wordpress.com) |
Haji dan Umrah - Mitra haji dan umrah, pada setiap pergantian musim,
baik musim panas ke musim dingin atau sebaliknya, terdapat pengaruh yang cukup
signifikan pada kesehatan. Apalagi di daerah yang memiliki iklim dan temperatur
yang berbeda. Nah, begitu pula kondisi yang bisa menyebabkan gangguan kesehatan
seperti paparan panas pada saat melakukan ibadah haji di tanah suci. Adapun
gangguan tersebut berupa sengatan panas (heat
stroke).
Heat stroke didefinisikan sebagai suhu tubuh lebih besar dari 40,6 °C (105,1 ° F) karena terkena paparan panas lingkungan dan kurangnya termoregulasi. Iklim panas seperti ini biasanya terjadi di musim haji antara bulan Juli, Agustus, dan September.
Penyebab heat
stroke pada jamaah haji
Penyebab heat stroke adalah penumpukan panas yang
berlebih di dalam badan. Suhu lingkungan yang lebih tinggi dari suhu tubuh,
disertai dengan kelembapan udara rendah, menyebabkan penguapan keringat menjadi
sangat besar. Kondisi tubuh ini diikuti timbulnya panas pada tubuh dan
kelelahan yang luar biasa pada jamaah haji.
Jenis-jenis gangguan sengatan panas
Ternyata, gangguan heat stroke terdiri dari beberapa
tahapan. Tahap ini dimulai dari kondisi heat
exhaution atau lelah panas, disusul heat
cream atau kejang panas, dan tingkat yang lebih serius adalah heat stroke. Berikut deskripsi tahama
kondisi heat stroke yang bisa dialami
jamaah haji.
Heat exhaustion (lelah panas)
Kelelahan panas
terjadi ketika tubuh kita mendapatkan paparan panas yang berlebih. Hipotamulus,
bagian otak yang mengontrol rasa haus dan lapar juga mengontrol suhu tubuh.
Cara hipotalamus menurunkan suhu tubuh yaitu dengan jalan memerintahkan tubuh
untuk mengeluarkan keringat.
Hanya saja, paparan
panas pada tubuh yang terjadi secara terus-menerus bisa mengakibatkan
dehidrasi. Tubuh pun akan kewalahan dalam menyuplai cairan yang harus
dikeluarkan. Akibatnya, suhu tubuh akan meningkat.
Gejala kelelahan
panas meliputi: banyak berkeringat, kelelahan, sakit kepala, kulit pucat,
kehausan, detak jantung cepat, pusing (pingsan), mual, kram ringan pada otot
perut.
Lelah panas bisa
dicegah dengan cara minum air dengan jumlah yang cukup (jangan menunggu haus),
tinggalkan ruang ber-AC dingin pada hari-hari panas, hindari minum alkohol,
perbanyak olahraga meskipun hanya sebentar, olahraga ringan, mandi dengan air
dingin, dan gunakan pakaian yang longgar.
Untuk mengatasi
serangan lelah panas, berikan asupan cairan yang mengandung garam elektrolit
yang cukup. Adapun faktor-faktor penyebab panas kelelahan seperti dehidrasi
(kekurangan zat cair), sakit (cacat kronis), kegemukan, kehamilan, atau pun
hipertensi perlu segera diperiksakan kepada petugas kesehatan yang ada.
Heat cream (kejang panas)
Heat cream adalah kondisi tingkat lanjut dari heat exhausten, yaitu suhu badan naik sekitar 38-39 derajat
celsius. Sampai saat ini, penyebab kejang panas belum di ketahui. Namun,
kondisi ini dimungkinkan karena tubuh kekurangan elektrolit dari berbagai
mineral penting seperti sodium, potassium, kalsium, dan magnesium. Banyaknya
keringat yang keluar menyebabkan sejumlah besar natrium di dalamnya juga ikut
terbuang. Cairan dengan kadar natrium tidak memadai setelah berkeringat banyak
dapat menimbulkan defisiensi sodium yang serius. Akibatnya, otot mengalami
kejang, terutama bagian paha, perut, dan bahu.
Heat stroke
Heat stroke merupakan stadium ketiga dari sengatan panas dengan
gejala hyperpyrexia (suhu 40 derajat celsius atau lebih), kulit kering dan
kadang-kadang berkeringat, berbicara tidak menentu (mengigau), dan kesadaran
menurun hingga terjadi koma.
Mengatasi sengatan panas (heat stroke)
Untuk mencegah
sengatan panas terdapat beberapa hal yang bisa dilakukan di antaranya sebagai
berikut.
- Hindari terik matahari langsung, antara pukul 10.00 s/d 16.00. Jika keluar kemah atau hotel pada siang hari, gunakan payung.
- Selalu membawa minuman. Paling sedikit, minumlah 5-6 liter setiap hari atau 1 gelas setiap jam. Jangan menunggu sampai merasa haus.
- Jangan menahan buang air kecil dan buang air besar.
- Usahakan kondisi badan dalam keadaan tetap segar dengan cukup istirahat dan tidur.
- Gunakan pakaian yang agak longgar dan usahakan yang berwarna putih.
- Makanlah buah-buahan yang segar seperti apel, pir, atau buah segar lainnya.
Sederhana, tapi berefek besar
Mitra haji dan
umrah, minum dalam jumlah yang cukup memang sekilas tampak sederhana. Namun,
perannya sangat menentukan dalam mengondisikan kesehatan tubuh jamaah haji. Di
lingkungan yang bersuhu panas, asupan cairan yang cukup dalam tubuh sangat
diperlukan untuk keseimbangan.
Tidak hanya cairan,
elektrolit dalam cairan tubuh juga berperan penting. Salah satu peran besar
elektrolit adalah membawa pesan impuls saraf dari otak ke anggota tubuh atau
pun sebaliknya. Jadi, usahakan pula memenuhi asupan cairan dari buah-buahan
segar.
Perlu diingat,
jangan remehkan tips sederhana yang telah dijelaskan sebelumnya. Meski
sederhana, tips tersebut bisa berperan penting dalam keberhasilan ibadah haji
kita. Mencegah lebih baik daripada mengobati, bukan? Jadi, jangan sampai jamaah
haji kekurangan asupan cairan saat di tanah suci. (Jng/RA)