Khan el Khalili (sujuegyknow.blogspot.com) |
menyempatkan diri mampir ke Pasar Khan el-Khalili. Di sini, pengunjung bisa merasakan atmosfer Mesir yang orisinal. Pasar Khan el-Khalili merupakan favorit wisatawan untuk membeli barang oleh-oleh. Bagi sahabat yang ingin dan sedang melakukan perjalanan wisata muslim atau umrah plus Mesir, jangan lupa mengunjungi pasar yang satu ini, Khan el-Khalili.
Sejarah pembangunan Khan el-Khalili
Awalnya, Khan
el-Khalili merupakan sebuah caravanserai atau semacam penginapan bagi para
pedagang dari mancanegara dan pusat aktivitas ekonomi. Caravanserai yang dalam
bahasa Arab disebut “Khan” ini didirikan pada tahun 1382 oleh Emir Djaharks
el-Khalili. Emir Djaharks el Khalili adalah seorang pejabat kerajaan dinasti
Mamalik yang mendirikan khan besar di Kairo, di bawah Burji Mamluk Sultan
Barquq [1382-1399M]. Oleh karena itu, pasar ini dinamakan Khan el-Khalili,
seperti nama pendirinya Emir Djaharks el-Khalili. Letaknya yang strategis di
pusat kota Kairo menjadikan KhanEl-Khalili menjadi tujuan utama para turis untuk berbelanja oleh-oleh.
Khan el-Khalili, pasar tujuan wisata
Karena
menjadi tujuan wisata populer, sahabat wisata muslim pastinya juga akan
menemukan ramainya orang yang berlalu-lalang. Pasar ini terdiri dari satu jalan besar dengan
gang-gang kecil di kiri dan kanan yang menggoda untuk ditelusuri. Segala
pernak-pernik khas Mesir bisa ditemui di sini, mulai dari t-shirt, gelang,
kalung, lampu, miniatur piramid, pashmina, scarf, bumbu dapur, keffiyeh,
karpet, magnet kulkas, papyrus, alat musik tradisional, topi mantel, kartu pos,
sepatu kulit, abaya (baju panjang semacam gamis), peralatan shisha, sampai
kostum penari perut dan benda-benda khas
untuk oleh-oleh. Tidak hanya itu, di pasar ini juga banyak dijual rempah-rempah untuk bahan obat herbal atau
bumbu-bumbu masak kering.
Lukisan
papyrus dapat menjadi pilihan menarik sebagai
oleh-oleh karena tidak ada di tempat
lain. Papyrus adalah sejenis serat tanaman yang dijadikan kertas untuk lukisan dan
papyrus ini sudah digunakan sejak ribuan tahun lalu, terutama di Mesir. Harga lukisan
papyrus ada yang hanya 2 pound bahkan ada yang lebih dari 2.000 pound (1 pound =
Rp 1.500). Seperti batik, lukisan papyrus ada yang dicetak dan ada pula yang
dilukis dengan tangan. Tentu saja, harga lukisan yang lebih tinggi adalah hasil
karya lukis tangan.
Tawar-menawar di Pasar Khan el-Khalili
Para
pedagang di Pasar Khan El-khalili biasa menawarkan barang kepada pengunjung
dengan bahasa pengunjung yang mereka ketahui. Sebagai, jika para turis yang
berjalan di pasar ini berasal dari Indonesia, mereka langsung menawarkan barang
dengan bahasa Indonesia. Contohnya dengan berseru, “Beli, beli. Harga gila,
harga gila!” Ada juga yang menawarkan dengan berkata, “Harga murah, harga
murah.” Mendengar promosi seperti itu, pembeli asal Indonesia umumnya
senang dan biasanya langsung mendekat untuk bertransaksi.
Seperti
halnya di pasar tradisional, di Pasar Khan El-Khalili ini kita harus pintar menawar. Para pedagang terkadang memasang harga yang terlalu mahal. Sebagai
pembeli pun kita jangan mau kalah. Setidaknya kita menawar 50% dari harga asli.
Jika sahabat
wisata muslim ingin membeli t-shirt dengan kualitas lumayan, lakukan penawaran.
Jika pintar menawar, kaos berkualitas bisa dibawa hanya dengan 15 pound; gantungan
kunci 1,75 pound per buah; dan piring hias ukuran sedang seharga 35 pound.
Sekedar
info, rata-rata orang Mesir berbicara dengan volume besar dan nada suara yang
cukup ngotot. Jadi jangan heran jika ada dua orang Mesir berbicara terdengar
seperti sedang bersitegang, padahal mereka hanya ngobrol biasa.
Tempat rehat di Pasar Khan el-Khalili
Setelah
capek berjalan-jalan dan lapar mulai menyergap, sahabat wisata muslim bisa
mencari tempat makan yang enak dan relatif murah di sekitar Khan el-Khalili. Selain
berbelanja, kita juga bisa duduk-duduk minum kopi di coffee shop lokal. Coffe shop
tersebut menyajikan Arabic coffee yang disajikan dalam cangkir kecil. Rasanya
pekat dan kuat sekali. Cocok diminum jika besok pagi ada deadline yang menunggu.
Saat sibuk berbelanja dan tiba waktu shalat, sahabat wisata muslim tak
perlu bingung dan menundanya karena terdapat sebuah masjid di
Khan el-Khalili bernama Masjid Al-Husain. Jadi tidak ada alasan untuk menundanya. Setelah selesai shalat, wisatawan
dapat berziarah
ke makam cucu Nabi Muhammad saw yang ada di sana. Inilah pasar yang benar-benar
mewakili kepentingan duniawi dan ukhrawi sekaligus.
Menikmati eksotisme keunikan Khan el-Khalili
Selain
menjual barang-barang antik, salah satu keunikan Pasar Khan el-Khalili terletak
pada bentuk dan gaya Khan el-Khalili. Karena umurnya sudah ratusan tahun,
bangunan di pasar ini cenderung kurang teratur, tapi inilah keunikannya.
Bangunan tuanya itu yang membuat Khan el-Khalili terlihat eksotis.
Tak heran jika banyak pengunjung berfoto
untuk kenang-kenangan bahwa mereka pernah berkunjung ke Mesir. Maklum, model
dan gaya bangunan Khan El-Khalili membuat kita seakan-akan hidup kembali pada
zaman para nabi dan rasul dulu. Sahabat wisata muslim yang gemar
berbelanja dan menyukai pernak-pernik unik pasti akan ketagihan untuk kembali
lagi ke Khan el-Khalili.
Demikian sekilas
gambaran tentang Wisata ke Khan el-Khalili, Pasar Oleh-oleh Utama di Mesir. Selamat berwisata. (Ndr/RA)