Laman

Mengatasi Gangguan Kesehatan Haji di Pesawat

Haji dan Umrah - Haji pada masa lalu sering dilakukan dengan menggunakan kapal laut. Namun saat ini, transportasi menggunakan pesawat cukup efektif dalam menempuh perjalanan yang jauh. Dengan pesawat, waktu tempuh perjalanan menjadi lebih singkat. Begitu pula saat keberangkatan dan kepulangan jamaah haji menuju tanah suci.

Bagi mereka yang sudah terbiasa naik pesawat, barangkali tidak begitu terpengaruh kondisi saat terbang dan tidak mengalami gangguan kesehatan. Namun,bagi mereka yang belum terbiasa, apalagi yang belum pernah melakukan perjalanan jauh dengan pesawat bisa mengalami beberapa gangguan kesehatan berikut.

Telinga nyeri saat naik pesawat terbang
Keluhan ini terjadi karena adanya penyumbatan saluran yang menghubungkan rongga belakang hidung (nasofaring) dengan rongga telinga tengah (cavum tympany). Saluran ini disebut eustacius dan berfungsi untuk menyamakan besarnya tekanan udara luar. Setiap kali pesawat mendarat (landing) atau naik (take off) akan terjadi perubahan pada tekanan udara luar. Oleh karena itu diperlukan penyesuaian antara tekanan udara luar dengan tekanan dalam rongga telinga tengah.

Solusi yang dapat dilakukan yaitu dengan melakukan beberapa usaha untuk membuka saluran tuba. Dengan begitu, rasa nyeri di telinga dapat segera hilang. Beberapa usaha yang dimaksud antara lain melakukan gerakan seperti mengunyah permen, menguap, atau melakukan valsava (meniup pada saat mulut tertutup).

Kesemutan
Kesemutan dan perasaan kebas adalah gangguan kesehatan yang muncul saat kedinginan atau saat posisi duduk tidak benar. Tekanan pada saraf mengakibatkan putusnya pasokan darah ke otak untuk sesaat atau beberapa waktu. Namun, rasa ini akan hilang segera setelah kita bergerak atau dalam beberapa saat dengan sendirinya. Oleh sebab itu, sebaiknya kita memperhatikan posisi ketika tidur dan duduk.

Kram kaki
Kram kaki bisa disebabkan duduk atau berdiri terlalu lama pada satu posisi. Pemakaian sepatu dan sandal hak tinggi dalam waktu lama juga bisa melemahkan otot di betis dan menyebabkan kram. Dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit juga berpotensi menimbulkan kram otot. Begitu pula dengan arteri yang tersumbat atau menyempit, bisa mengurangi aliran darah ke kaki dan menyebabkan kram.

Untuk mengatasi munculnya kram kaki, berikut solusi mengatasi kram karena berdiri terlalu lama.

  1. Cari tempat duduk atau tempat bersandar, lalu lepas alas kaki.
  2. Angkat telapak kaki yang sakit ke atas pangkuan. Jangan membungkuk karena posisi membungkuk bisa menekan daerah perut.
  3. Perhatikan tekanan otot ketika terjadi serangan kram. Jika kram mengakibatkan jemari kaki mengucup, gunakan tangan untuk menekan jemari kaki ke arah atas secara perlahan hingga membuka kembali.
  4. Jika kram sudah reda, pijat telapak kaki agar aliran darah lancar kembali.


Kaki bengkak
Umumnya, kaki bengkak disebabkan adanya penumpukan cairan di pergelangan kaki. Penyebab lainnya adalah terganggunya peredaran darah akibat posisi kaki tergantung dalam waktu yang lama. Umumnya, kondisi kaki bengkak yang bukan disebabkan penyakit bawaan akan hilang dengan sendiri dalam waktu 24 jam.

Untuk menghindari terjadinya kaki bengkak, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan.

  • Pastikan sepatu atau sandal yang digunakan pas dan nyaman.
  • Gunakan kaos kaki yang tidak terlalu ketat.
  • Jika memungkinkan, lepaskan sepatu beberapa saat. Kemudian luruskan kaki dengan cara meregangkan atau berdiri dan berjalan.
  • Lakukan senam pagi untuk memperlancar peredaran darah.
  • Lakukan pemijatan  lembut untuk melancarkan peredaran darah di sekitar kaki.
  • Pastikan posisi kaki tidak menggantung dengan memanfaaatkan bantalan kaki yang tersedia di pesawat.
  • Cari tempat duduk yang memungkinkan kita bisa mengangkat.


Tidak bisa istirahat
Biasanya, gannguan ini disebabkan perasaan gembira yang luar biasa alias antusiasme saat keberangkatan menuju tanah suci. Bisa jadi juga disebabkan tidak terbiasa tidur sambil duduk, tidur dengan lampu menyala, atau tidur dalam udara yang sangat dingin. Mengingat kegiatan yang padat saat tiba di tanah suci, sedapat mungkin usahakan tidur walau sejenak. Agar bisa tidur dalam pesawat, cobalah untuk rileks dan atur posisi kursi agak miring ke belakang supaya posisi badan lebih nyaman. Jika harus gelap, matikan lampu atau menutup mata dengan penutup yang biasanya disediakan pihak pesawat. Manfaatkan earphone untuk mendengar lagu-lagu lembut agar rileks. Jika merasa dingin, mintalah pada pramugari bantal dan selimut. Selanjutnya atur volume AC.

Gangguan pencernaan
Biasanya, gangguan pencernaan yang terjadi di pesawat lebih disebabkan keterlambatan makan, masuk angin, atau tidak cocok dengan makanan yang disajikan. Solusinya, jangan biarkan perut kosong, minum minuman yang hangat, hindari makanan yang mengandung gas, hindari minuman yang mengandung kafein, serta perhatikan agar hembusan AC tidak langsung mengarah ke bagian tubuh.

Sulit makan
Sulit makan bisa disebabkan faktor makanan yang disajikan tidak sesuai. Selain itu, sulit makan bisa disebabkan kelelahan atau perasaaan terlalu gembira (antusias). Mengingat kondisi ini bisa berakibat tidak baik, paksakan untuk makan walaupun sedikit demi sedikit. Jika perlu, siapkan makanan yang sesuai dengan selera.

Mabuk udara
Jika memang sering mengalami mabuk kendaraan,sejak awal sebaiknya di informasikan kepada pengurus keberangkatan agar diberi tempat duduk di sekitar bagian sayap pesawat atau bagian depan. Hal ini disebabkan guncangan di daerah ekor pesawat lebih terasa. Pastikan kantung untuk sampah atau muntah tersedia, jika perlu mintalah kantung tambahan.
Itulah beberapa gangguan fisik yang biasa menyerang jamaah haji saat di pesawat. Semoga informasi ini bermanfaat sehingga ibadah haji yang kita lakukan menjadi lebih nyaman. Selamat menunaikan ibadah haji. (Jng/RA)
SalamHaji.com