Topkapi Palace (http://www.enjoyturkey.com) |
Umrah plus Turki –
Berbicara tentang sejarah Turki tak lepas dari sebuah prestasi yang diukir
salah seorang sultannya, Muhammad al Fatih. Dialah sultan muda yang berhasil
merebut Konstantinopel dan menjadikan kota ini menjadi pusat kekuasaan dengan
nama Istanbul. Muhammad al Fatih dilahirkan pada tahun 833 H/1429 M dan wafat
pada tahun 866 H/1481 M.
Muhammad al Fatih (jengarmala.blogspot.com) |
Untuk
memudahkan urusan pemerintahan, sekaligus menyediakan tempat tinggal bagi
keluarga sultan, Sultan Muhammad al Fatih membangun sebuah istana pada
tahun 863 H/1459 M. Istana
tersebut adalah Istana Topkapi atau Topkapi Sarayi, yang berarti “Istana
pintu gerbang meriam”. Hal ini disebabkan
di depan
pintu gerbang istana pada masa lalu
terdapat meriam raksasa.
Istana
Topkapi teletak di kawasan Seraglio Point. Istana ini menjadi
kediaman resmi sejumlah penguasa kekhalifahan Turki Utsmani selama sekitar
400 tahun,
yaitu antara tahun 869-1272
H/1465-1856 M. Sebelum
menempati Istana baru itu, sang
sultan tinggal di sebuah
istana kecil yang terletak di Distrik Beyzit (tidak jauh dari Grand
Bazaar), antara Universitas Istanbul dan
Masjid Sulaimaniyyah.
Inilah
istana yang terkategori
tua di kota Istanbul dengan luas 700.000 meter persegi. Pada masa selanjutnya, Istana Topkapi mengalami perluasan dan
pemugaran, antara
lain pada masa Sultan Sulaiman Al-Qanuni (927-974 H/1520-1566 M).
Istana
Topkapi menjadi pusat
pemerintahan Dinasti Utsmaniyyah selama sekitar
empat abad.
Namun, istana ini mulai kehilangan posisi penting setelah Sultan Majid I pindah
ke Istana Dolmabahce, sebuah istana di
Beskitas yang
berada di tepi Selat
Bosphorus.
Areal
Istana Topkapi terletak di dataran agak tinggi
yang dikitari laut Marmara, Golden
Horn, dan Selat Bosphorus. Sebelum memasuki istana, tepat di sudut jalan terdapat sebuah air mancur yang
tidak lagi memancarkan air. Itulah
Air Mancur Sultan Ahmad III, yang dalam bahasa
Turki disebut Sultan Ahmet Cesmesi. Air mancur indah itu
dahulu dibangun sebagai Sebil (tempat air minum
gratis bagi para musafir). Air
mancur Sultan Ahmad III dibangun pada
tahun 1140 H/1728 M, pada
masa periode tulip. Tidak
jauh dari sini,
tegak pintu gerbang pertama Istana
Topkapi. Pintu gerbang itu diberi nama Bab-i-Humayyun
yang berarti “pintu
gerbang kesultanan”.
Kabarnya, pintu gerbang yang didirikan
pada tahun 883 H/1478 M itu dibuat tidak terlalu besar karena pertimbangan
keamanan. Pintu
gerbang itu semula selalu di buka saat sabah ezani (adzan shubuh) dikumandangkan dan
ditutup saat yatzi
ezani (adzan
isya). Waktu itu, tidak setiap orang
diperkenankan melintasi pintu gerbang itu dengan naik kuda. Mereka harus berjalan
kaki dan hanya orang tertentu, seperti para menteri, yang diperkenankan
melintas pintu gerbang dengan naik kuda.
Selepas
melintasi Pintu
Gerbang Kesultanan, membentang sebuah taman luas
yang dihiasi bunga tulip berwarna-warni. Dahulu, di taman itulah pasukan
elit Dinasti
Utsmaniyyah, yaitu Pasukan Janissary, kerap melakukan parade.
Gerbang Bab as-Salam (travelinos.com) |
Setelah
melewati taman indah yang sangat luas tersebut, pengunjung bisa melintasi pintu
gerbang kedua. Itulah
Pintu Gerbang Salam alias Bab-us Selam yang dibangun Sultan Sulaiman Al-Qanuni pada tahun
930 H/1524 M. Pintu
gerbang tersebut diperkuat dengan dua menara persegi delapan yang berpuncak. Dahulu dua menara tersebut difungsikan
untuk menggantung para terhukum. Setiba
di pintu gerbang yang dihiasi Tughra (monogram sultan) tersebut, para menteri tidak lagi
diperkenankan naik kuda.
Desain
Istana Topkapi memang tidak sama seperti desain
istana-istana yang dibangun di Benua Eropa. Pada
umumnya, desain
istana-istana Eropa berbentuk bangunan raksasa dengan taman yang sangat luas. Sementara Istana Topkapi
terdiri dari sejumlah
paviliun, dapur, barak, ruang pertemuan, kamar, taman, dan ruang istirahat
yang didirikan di seputar
gedung utama.
Area
paling penting di Istana Topkapi
adalah lokasi para sultan Dinasti Utsmaniyyah
menerima duta besar asing. Lokasi
tersebut dinamakan
Arz Odasi, di mana sultan duduk di atas takhta yang
berhiaskan emas dan permata. Ketika
prosesi penerimaan para duta berlangsung kala itu, air mancur di dekat
lokasi itu pun
dinyalakan hingga memancarkan air. Tujuan memancurkan air tersebut
agar orang yang tidak berkepentingan tidak menguping pembicaraan antara sang
sultan dengan para duta besar yang sedang mengahadap. Saat ini, tempat itu digunakan
untuk menampilkan koleksi senjata pasukan Dinasyi Utsmaniyah.
Istana
Topkapi sempat masuk dalam
situs cagar budaya UNESCO PBB pada tahun 1985. Istana yang memiliki ribuan kamar dan
ruang ini kini di bawah pengelolaan Departemen Budaya dan Pariwisata pemerintah Turki dan dijaga
oleh tentara militer Turki.
Di
dalam Istana Topkapi, para pengunjung bisa
melihat barang-barang peninggalan sejarah,
khususnya sejarah islam. Para
pengunjung seperti dibawa ke zaman
Rasulullah Saw
dan sahabatnya. Selama
para pengunjung melihat barang-barang bersejarah, mereka disuguhi lantunan tilawah
Al-Qur’an. Konon, dulu lantunan ayat suci
Al-Qur’an itu dilantunkan tanpa henti selama 24 jam nonstop dan terus menerus selama lebih dari 407 tahun
antara tahun 1517-1924 M.
Pedang Nabi saw (sofidiaries.blogspot.com) |
Di
tempat ini kita bisa melihat benda-benda terkait
Rasulullah Saw
dengan hiasan kaligrafi yang sangat
cantik. Selain itu, terdapat
cetakan tapak kaki Rasulullah Saw
di batu yang patah dan disambung kawat.
Terdapat pula pedang dan panah milik Nabi Muhammad SAW
dan para sahabat, juga peninggalan lainnya.
Nah,
sahabat wisata muslim. Itulah gambaran Istana Topkapi yang dibangun oleh Sultan
Muhammad al Fatih. Ingin melihat langsung keindahannya? Ikuti saja paket umrah
plus Turki. Perjalanan umrah Anda akan lebih berkesan dengan tambahan obyek
sejarah yang memperkaya wawasan keislaman kita. (Jng/RA)