Benteng Salahuddin Taba, Penjaga Perairan Tiga Kawasan (bountifultraveler.net) |
Benteng Salahuddin Taba - Sahabat wisata muslim tentu masih ingat bahwa Sultan Salahuddin al-Ayubi
pernah membangun tiga benteng di masa kekuasaannya. Benteng pertama terletak di
Kairo, yang menjadi benteng pertahanan perang terbesar di dunia pada masa itu.
Benteng kedua teletak di Wadi ar-Rahla, yang kini telah hilang dimakan usia.
Sementara benteng ketiga adalah Benteng Salahuddin Taba, Penjaga Perairan Tiga Kawasan, yang berada di Taba. Nah, sahabat wisata muslim, kali ini
kita akan melongok kebesaran Benteng Salahuddin di kota Taba.
Benteng pertahanan ketiga ini terletak di Pulau Firaun, di tengah Laut
Merah. Sebuah laut yang juga sangat terkenal dan lekat dengan kisah Nabi Musa
as. Lokasi benteng terletak di kawasan al-Gundi yang berjarak sekitar 250 m
dari daratan Kota Taba. Untuk menuju ke tempat ini tersedia speedboat yang siap
mengangkut para pengunjung.
Alasan Salahuddin al-Ayubi memilih lokasi ini bisa jadi disebabkan letakknya
yang sangat strategis. Setidaknya, benteng ini menghadap ke tiga kawasan, yaitu
utara (Syria dan Palestina), timur (semenanjung Arab), dan barat (Mesir).
Sejak dahulu, wilayah Taba yang menjadi tempat berdirinya benteng pertahanan
perang Shalahuddin Al-Ayyubi ini merupakan kawasan yang strategis. Laut merah
adalah tempat berkumpulnya terusan Suez dan Teluk Aqoba yang merupakan jalur
perdagangan yang menghubungkan Asia dan Afrika. Selain menjadi jalur
perdagangan, perairan ini menjadi jalur militer dan jalur perjalanan haji.
Dari pinggiran pantai Taba, kemegahan benteng Shalahuddin yang sudah berumur
ratusan tahun ini sudah bisa terlihat. Bangunan inilah yang menjadi saksi
keagungan dan kebesaran nama Salahuddin, sang pembebas Jerussalem dari para
tentara salib. Sementara itu, sebuah bendera Mesir yang besar tampak berkibar
dengan angkuhnya. Seolah membusungkan kebesarannya di mata tiga negara yang
terletak dekat sekali di wilayah perbatasannya, yaitu Israel, Yordania, dan
Arab Saudi.
Karena terletak di wilayah perbatasan yang menghubungkan tiga negara,
dibutuhkan pasport. Pasport ini akan diminta sebelum pengunjung naik ke atas
kapal. Dari tempat pemberangkatan kapal ini bisa terlihat para turis yang asyik
berenang di pantai Laut Merah yang jernih. Tarif perahu akan diminta saat di
atas perahu.
Selanjutnya, kapal akan merapat di pintu masuk benteng Salahuddin yang
megah. Benteng pertahanan yang sangat strategis ini memiliki luas sekitar 2.200
meter per segi. Bahan bangunan yang terbuat dari batu kapur membuat benteng ini
mampu bertahan ratusan tahun.
Untuk bisa memasuki Benteng Salahuddin Taba, kita harus merogoh kocek kembali dan membayar
tarif masuk kepada penjaga. Selain itu, ada seorang pemandu dari Mesir yang
akan memberikan penjelasan
.
Ruangan di dalam Benteng Shalahuddin Taba ditata dengan luar biasa. Di setiap
sudut terdapat markaz untuk memantau keadaan musuh. Di dalam benteng juga ada
sebuah masjid dan ruangan khusus untuk rapat para tentara. Sementara
Shalahuddin juga memiliki ruangan tersendiri di dalamnya.
Di dalam benteng juga terdapat ruangan bawah tanah. Inilah tempat yang
sangat aman digunakan untuk bersembunyi ketika diserbu oleh musuh. Pada salah
satu dindingnya terdapat tulisan, yaitu:
- Nama pendiri: Salah ad-din Ibn Ab’l Mudhafar Yussuf Ayub Ibnu Khalil, Emir yang beriman (Saladin)
- Nama pembangun: Ibrahim Ibnu Abi Bahr dan putranya. Dibangun pada tahun 538/1187.
Dari atas Benteng Salahuddin Taba, pemandangan di sekitar benteng menjadi terlihat indah.
Perbatasan dengan israel terlihat sangat dekat, yaitu sekitar 1 km saja.
Sementara Teluk Aqobah yang terletak di Yordania juga terlihat begitu dekat.
Tak hanya bangunannya, ide mendirikan benteng pertahanan perang di pulau
firaun Taba juga luar biasa. Dari lokasi inilah Shalahuddin dan pasukannya
mampu memantau keadaan di sekitarnya.
Wajar saja jika Shalahuddin membangun benteng yang kuat dan strategis. Hal ini disebabkan dalam sejarahnya Shalahuddin tidak hanya harus berhadapan dengan kaum salib. Namun, Shalahuddin juga menghadapi ancaman dari beberapa kalangan kaum muslim sendiri yang terpecah-belah menjadi beberapa bagian kekuasaan.
Hingga kini, Benteng Shalahuddin Taba merupakan salah satu wisata andalan
bagi para turis yang berkunjung ke Mesir. Selain untuk mengagumi kemegahan
benteng, pantai sekitar lokasi berdirinya benteng Shalahuddin juga sangat
menarik untuk menyelam dan diving. Hal ini disebabkan air pantainya yang bening
dan bersih. Dengan begitu, keindahan ikan terumbu karangnya yang menakjubkan
juga bisa dinikmati.
Nah, sahabat wisata muslim, inilah sekilas gambaran obyek wisata Benteng Salahuddin Taba, Penjaga Perairan Tiga Kawasan. Rasanya akan menjadi lebih berkesan jika kita sendiri
hadir dan melihat langsung keistimewaannya. Selain bisa mengendurkan saraf,
berwisata ke tempat ini juga menambah wawasan keislaman, terutama sejarah
peradaban Islam. (RA)